Senyummu adalah barisan budak
yang melawan tuan
Di bibir-bibir kering
Di perut yang lapar itu
Dan di tengah bising suara gelagak air
di tenggorokan para tuan
Mereka siap memberontak
Mereka kesepian
Di gigi gingsulmu ada harapan
Deret gigimu tak akan pernah jadi puisi
jika tanpa gingsul
Seperti kebebasan tanpa kesetaraan,
harapan tanpa perjuangan
Dan Spartacus tanpa pemberontakan
Penantian itu tak pernah sia-sia
Seperti rumput kering yang menunggu hujan
Akhirnya hijau kembali
di padang pasir,
di samping oase
Di Ludus, Spartacus tidak sedang berlatih
untuk bertarung di arena
Ia sedang menyulam harapan
Dari satu budak ke budak lainnya,
Dari hari ke hari tak bosan,
Menanti sampai tiba waktu yang tepat
Pemberontakan itu mengguncang Roma
Puluhan ribu budak melawan tentara Roma
Seperti rambutmu yang
kadang diikat, kadang digerai
Solid dan terlihat banyak
Meski ada yang mati, tapi
tak sedikit budak yang merdeka
Oo Spartacus aku belajar darimu
Dari para budak yang memberontak,
Bahwa harapan yang tak diperjuangkan
Tak layak jadi puisi
(Juli, 2020)
0 Komentar