Polisi Setelah Reformasi

Aksi teatrikal menolak alih fungsi lahan/penggusuran/land grabbing untuk memuluskan agenda ekonomi yang berwatak kapitalistik, bertempat di Jalan Asia Afrika, Bandung, bersamaan dengan diselenggarakannya Global Land Forum pada tahun 2018 di Gedung Asia Afrika Bandung. Dok. Pribadi

Pasca Reformasi, setelah Polisi dipisahkan dari TNI seharusnya watak militeristik POLISI luntur dan ikut dilucuti. Sialnya itu tidak terjadi, sebab gerakan massa setelah itu ditunggangi elite elite sipil cemen dan birokrasi lama. 

Watak militeristik Polisi justru malah makin diakomodir. Alhasil inilah kini mereka, selain dipersenjatai seperti tentara, mereka juga diberi karpet merah untuk masuk ke ruang-ruang politik. 

Fenomena itu diperparah dengan berkuasanya Prabowo yang mengidealkan bapanya. Di mana-mana kaum "Sosialis Demokrat" hobi menggunakan tentara untuk merepresi rakyat dan memuluskan agenda ekonominya, Partai Buruh Nasional-Sosialis Jerman di bawah Hitler misalnya, juga org-org PSI (partai bapaknya) adalah bidan dan penyokong lahirnya rezim militeristik Soeharto

Rakyat kini menghadapi dua musuh alami demokrasi; Polisi dan Tentara, lalu apa artinya pembubaran ABRI? 

#IndonesiaGelap #KamiBersamaSukatani

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar